Minggu, 01 Juni 2014

Bisnis Mahasiswa : Penjaja Pulsa Keliling di Kampus-Kampus


Dengan adanya perkembangan teknologi yang begitu canggih pastinya didukung dengan dana yang begitu banyak pula. Tidak seorang pun sekarang yang tidak memegang HP ( Hand Phone) apa lagi dikalangan Dosen, mahasiswa dan staf akademiknya, tidak jauh ketinggalan para tukang becak sekarang pun menggunakan benda yang banyak di gunakan di masyaakat kita. Di dukung dengan mobilitas yang tinggi, manusia perlu adanya alat penghubung yang dapat menghubungkan seseorang yang jauh. Dengan keterbatasan jarak mustahil orang bisa bertemu dan bertatap muka, namun dengan menggunakan HP semua bisa terjadi meski ada batasannya dan mampu untuk menyelesaikan sedikit masalah. Dengan adanya HP tadi diperlukan sesuatu syarat yang ada untuk bisa berhubungan syarat yang di perlukan yaitu PULSA. Banyak dari mahasiswa sekarang menggeluti bisnis ini. Selain mudah dan mengguntungkan untuk bisa menambah uang saku kuliah, juga bisa untuk mendapatkan teman yang baru. Dalam bisnis jual pulsa ini yang di perlukan adalah disiplin, kenapadi perlukan kedisiplinan itu? Karena kitaharus bisa memisahkan antara keuntungan penjualan dan modal awal yang di keluarkan. Sebab penjual pulsa ini keuntungannya tidak banyak namun jika kita disiplin pasti bisa untuk melebarkan sayap kita. Jika kalian ingin memulai bisnis ini bisa dimulai dengan modal Rp.100.000 sudah bisa mendapatkan saldo pulsa Rp100.000 untuk semua operator. Sistim dari pemotongan saldo dari setiap operator berbeda-beda. Contohnya saja operator AXIS memotong saldo Rp.5.300 untuk pulsa Rp.5000 dan untuk pulsa 5000 di hargai Rp.6000. jadi jika di hitung secara sederhana dengan modal saldo awal Rp.100.000 dikurangi 5.300 = Rp.94.700. cara melihat keuntungannya dengan cara harga pulsa – harga saldo, 6000 – 5.300 = 700 inilah keuntungan penjualan pulsa. Memang tidak begitu banyak namun jika kita disiplin maka kita akan bisa memenuhi kebutuhan dengan keuntungan penjualan pulsa. Banyak dari mahasiswa berjualan pulsa seperti contoh YP mahasiswa Farmasi UB Tahun 2012 ini telah mengaku berjualan pulsa selama 3 tahun mulai dari SMA kelas 3. Ia mengaku bahwa dalam menjual pulsa di sekolah dan di kampus adalah hal yang menyenangkan karena ia mendapatkan teman dari pelangan-pelangan tetapnya. Kemudian keuntungan yang didapat pada saat berjualan pulsa, ia mengaku sangat senang berjualan pulsa di sekolah dan di kampus.
Namun ada hal-hal yang harus di perhatikan ketika berjualan pulsa, banyak orang tidak akan tahan ketika uang yang tadinya berupa saldo berubah menjadi uang cas. Mereka pasti akan membelanjakan atau tidak tahan untuk menghabiskan. Awalnya YP ketika masih awal berjualan pulsa di sekolah ia sangat sulit megatur uang hasil penjualan, ia sangat tergoda untuk membelikan barang-barang kesukaannya. Ketika itu ia bisa menahan untuk memakai keuntungannya saja, namun pada lama kelamaan uang untuk modal pun akhirnya ikut terpakai. Dari situlah YP berusaha keras untuk menahan nafsu belanja dan llebih memilih menabung uang dari keuntungan pulsa itu untuk membelikan sesuatu barang yang dirasa perlu. Selain itu ada hal yang mengesalkan ketika berjualan pulsa disekolahan, yaitu membeli pulsa dengan cara mengutang, ini sangat mengesalkan sekali.  Untung tidak seberapa malah di utang lagi. Boleh saja kita mengasih utangan pulsa kepada teman dengan catat dia dapat dipercaya, maksudnya ia pasti akan membayar. Jangan mengasih utangan pulsa pada anak yang tidak bisa di percaya. Ketika seseorang yang mengutang kemudian anda tagih dan ia selalu menghindar dengan seribu alasan maka jangan lagi orang tersebut anda berikan utangan pulsa pasti ketika selanjutnya mengutang ia tak akan membayar pulsa, ini akan menjadikan kerugian besar. kemudian lambat laun YP ini masuk ke Universitas dengan tetap berjualan pulsa keliling kepada teman-temannya. Dengan pengalaman yang dimilikinya ia telah mampu menjalankan bisnis ini sendiri meski keuntungannya tak banyak namun itu bukan merupakan masalah yang besar. Ia mengaku senang yang terpenting mendapat untung walaupun tidak terlalu besar dari pada tidak melakukan apa-apa.


Reporter: Dio Rahmat Winardi 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar